Padatahun 1968 beliau diangkat oleh Mgr. A. Djajasepoetra,SJ sebagai pastor pertama yang menetap di Tangerang. Beliau melayani umat Katolik di Tangerang sebagai stasi dari Gereja Toasebio di Jakarta. Selain itu beliau juga mengurusi STRADA dan membuka pusat rehabilitasi bagi ex-pasien kusta "Marfati".

Continue Learning about Religious StudiesWhat do pews symbolise?they don't symbolise anthing they are just chairs to sit on in a churchCan a pastor remove a deacon?A pastor can not remove a deacon in the Baptist church. That is one of the reasons that the requirements for deacons are more stringent than a preachers. A recommendation to the board of deacons to ask a deacon to become inactive is the only do people worship in Tenrikyo?they sit on their laps with hands together and sing a hymedited by Luke64For every morning and evening they do the seated service where they play instruments and sing the Mikagura Uta. Those who aren't playing the instruments, do the hand movements. This is to give thanks for our healthy bodies and remind or selves of the teachings. This is usually done at their own home or a near by church. Every once a month, they attend the monthly service at their parent church or church they are doing the service, in Japan, most churches and the main sanctuary sit "seiza" or Japanese style seating where you fold your knees in front and you sit on your legs. In some churches, there are chairs for those who can't sit "seiza," other wise they sit how ever they think is comfortable. Outside of Japan, they use chairs in most cases. But the important part is the attitude of giving thanks to God the Parent for the daily blessing we receive each day, since they believe their bodies are borrowed from God the a very good explanation for the basic else could be found by searching in google, "tenrikyo"Who said he would exalt his throne above God's throne?Satan, also known as LuciferIsaiah 1412-1512How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations! 13For thou hast said in thine heart, I will ascend into heaven, I will exalt my throne above the stars of God I will sit also upon the mount of the congregation, in the sides of the north14I will ascend above the heights of the clouds; I will be like the most thou shalt be brought down to hell, to the sides of the can you get spiritual?Sit down quietly by yourself and watch a wonderful sunset or dawn and just think how beautiful it is and how insignificant you are.

Usahakanagar Anda sudah tiba di gereja minimal 10 menit sebelum misa dimulai. Anda akan merasa lebih tenang jika bisa memilih tempat parkir dan tempat duduk sesuai keinginan. Selain itu, Anda sempat bercakap-cakap dengan umat yang ingin mengikuti misa. Ingatlah bahwa umat diimbau agar tidak mengobrol di dalam gereja.
a. Tentang gereja Menurut Suryanugraha 2006 9-10 istilah “gereja” diturunkan dari bahasa Portugis “igreja”. Gereja dipahami dalam dua makna, yakni sebagai 1 umat atau komunitas kristiani, disebut “gereja tak berdinding” atau jemaat Latin populus congregatus; Inggris congregation, dan 2 gedung atau rumah ibadat orang kristiani, disebut “gereja berdinding” atau ruang/ tempat liturgis Inggris liturgical space. Gereja berdinding atau ruang liturgi merupakan ruang khusus untuk keperluan merayakan liturgi dan memungkinkan peran serta jemaat dalam perayaan itu. b. Gedung gereja melambangkan umatnya Simbol jemaat atau umat beriman yang berhimpun merupakan simbol terpenting di antara simbol-simbol liturgis lainnya. Maka, yang menjadi acuan dalam merancang pembangunan gedung gereja sebagai tempat liturgis adalah jemaat dan liturginya. Ibaratnya, tempat liturgis itu menjadi “kulit” bagi kegiatan liturgis. Orang Kristiani perdana sering rumah umat kristiani. Gedung gereja yang dibangun itu, merupakan tanda yang terlihat dari gereja yang hidup, bangunan milik Allah, yang terbentuk dari umat kristiani sendiri Suryanugraha, 2006 10. Pembangunan gedung gereja hendaknya diawali dengan merumuskan dahulu siapa dan bagaimana jati diri umatnya. Gedung gereja di suatu tempat dengan cita rasa budayanya hendaknya mencerminkan jati diri umat setempat Suryanugraha, 2006 12. Secara historis, gereja meniru dan menggabungkan tiga tempat dimana orang Yahudi biasa melaksanakan kegiatan religius, yaitu 1 sinagoga, tempat studi dan kumpul; 2 bait Allah, tempat kurban; dan 3 rumah keluarga, tempat perjamuan dan doa; menjadi satu tempat untuk kegiatan liturgis gereja, yang secara khusus dalam Katolik disebut Perayaan Ekaristi Suryanugraha, 2006 12. Menurut Neufert 2002 243, dulunya gereja Katolik merupakan rumah suci yang digunakan untuk melayani Tuhan. Rakyat yang datang ke gereja hanya berada di halaman depan saja karena gereja merupakan bangunan yang sakral. Pada perkembangan berikutnya barulah rakyat bisa masuk ke dalam gedung gereja. c. Beberapa gaya bangunan gereja Dari abad ke abad gereja juga menyatakan diri melalui gaya-gaya bangunan gereja-gerejanya, antara lain basilika mulai abad III, romans abad VIII, gotik abad XI, barok, rokoko, neoklasik abad XVI, modern abad XX, dan sebagainya. Ada pula gaya tradisional dan gaya yang mengawinkan konsep tradisional dengan Eropa, termasuk di Indonesia. meskipun sesungguhnya banyak yang baru pada taraf adaptasi, akulturasi atau sekedar mempertemukan dan saling menempelkan dua unsur budaya saja Suryanugraha, 2006 13. Gambar 3. Berbagai Gaya Arsitektur Gereja Sumber Suryanugraha, 2006 13-14 d. Bagian-bagian gedung gereja Bangunan gereja dibagi menjadi dua bagian 1 bagian untuk imam, para klerus, biasa disebut panti imam atau ruang altar Inggris sanctuary = bagian dari gereja, tempat altar berada. Karena bagian ini dianggap bagian tersuci, maka penampilannya dibedakan dari bagian lain dalam gereja, baik dengan cara membuatnya lebih tinggi atau lebih indah interior dan ornamentasinya. Di sanalah tempat perabot liturgis utama ditata dan para pelayan liturgis beraksi. Tidak sembarang orang boleh berada di panti imam. 2 Bagian untuk umat Inggris nave = bagian tengah dari ruang gereja, terbentang dari pintu masuk hingga batas panti imam. Dari sinilah jemaat mengikuti perayaan liturgis, dan biasanya tersedia kursi atau bangku untuk Gambar 4. Denah Gereja Katolik Sumber Neufert, 2002 243 e. Ruangan di dalam gereja Windhu, 1997 13-25 1 Panti imam, adalah tempat imam memimpin perayaan liturgi. Di panti ini terdapat altar, kredens, mimbar, dan tempat duduk imam serta para pembantu imam sedilia. 2 Sakristi, adalah tempat persiapan imam dan pembantunya sebelum keluar menuju ke altar. Letaknya biasa di samping atau dibelakang panti imam yang dibatasi dengan tembok dan dihubungkan satu atau dua pintu. 3 Panti umat, adalah tempat bangku atau kursi untuk umat. Tempat duduk bangku biasanya punya tempat untuk berlutut. 4 Tempat koor, adalah tempat khusus bagi para petugas yang membawakan lagu-lagu selama perayaan liturgi atau Ekaristi. Dahulu biasanya di balkon, namun sekarang ada yang di samping kiri atau kanan 5 Kamar pengakuan, adalah adalah tempat untuk menerima Sakramen Tobat secara pribadi. Kamar pengakuan dibagi menjadi dua satu ruangan untuk imam dan satunya lagi untuk orang yang akan mengaku dosa. Kedua kamar dibatasi sekat dengan lubang untuk berkomunikasi. 6 Balkon atau loteng, adalah tempat/ ruang atas di bagian depan gereja. Balkon dahulu dimaksudkan sebagai tempat koor, namun kini dipakai pula untuk tempat duduk umat. Dari balkon ini pula lonceng gereja dibunyikan. 7 Menara gereja, adalah tempat untuk menggantungkan lonceng. Menara ini ada yang menjadi satu dengan bangunan gereja, namun ada juga yang terpisah di samping kanan atau kiri gereja. 8 Pastoran, adalah tempat tinggal pastor, biasanya tidak jauh dari atau bahkan menjadi satu kompleks dengan bangunan gereja. 9 Sekretariat paroki, adalah tempat segala urusan administrasi paroki, arsip dan dokumen-dokumen paroki. Biasanya terletak dekat pastoran. 10Panti paroki, adalah tempat berbagai pertemuan dan kegiatan lain dari umat paroki. f. Perlengkapan di dalam gereja Windhu, 1997 13-25 1 Altar, adalah meja besar untuk mengadakan Perayaan Ekaristi dan kegiatan liturgi yang lain perayaan 6 sakramen yang lain. Di atas altar diletakkan semua buku liturgi yang dibutuhkan, bahan persembahan roti dan anggur bila akan diadakan Ekaristi, salib, lilin dan terkadang karangan bunga. Altar harus lebih tinggi dari panti umat, alasan perayaan. Menurut Neufert 2002 243 altar merupakan jantung dari gereja. 2 Mimbar atau ambo adalah tempat mengadakan ibadat sabda bacaan dari Kitab Perjanjian Lama, Injil dan surat-surat para rasul atau epistola, berkotbah, pembacaan mazmur, pembacaan doa umat, dan pengumuman. 3 Sedilia, adalah tempat duduk imam dan para pembantunya para prodiakon paroki, misdinar, dan konselebran. 4 Kredens, adalah meja kecil yang diletakkan di panti imam. Diatas kredens ditaruh piala, purificatorium, palla, korporal, patena, sibori, piksis, monstrans, ampul berisi air dan anggur, serta lavabo. 5 Tabernakel, adalah semacam lemari kecil untuk menyimpan Sakramen Mahakudus. Biasanya Sakramen Mahakudus sudah dimasukkan dalam sibori yang ditundungi kain putih atau kuning keemasan. Maksud tabernakel adalah 1 untuk menyimpan hosti kudus yang tidak habis dibagikan pada umat waktu Ekaristi, 2 agar imam atau orang yang ditugaskan bisa mengambil dari persediaan yang ada untuk dikirimkan kepada orang sakit. Tabernakel artinya “kemah”, yakni tempat Tuhan Yesus sendiri bersemayam. Maka umat perlu memberi penghormatan terhadap tabernakel dengan berlutut. 6 Lampu Tuhan/ Lampu Suci, adalah lampu merah yang terus menyala di dekat tabernakel sebagai tanda bahwa dalam tabernakel disimpan 7 Salib, ada yang diletakkan di atas meja altar atau dipasang di dekat altar. Ada pula salib besar di bagian dinding belakang altar. 8 Patung Yesus, ukurannya harus cukup besar agar terlihat umat, bisaanya diletakkan di samping kanan altar. 9 Patung Maria, ukurannnya juga besar, dan disekitar peletakkannya disediakan tempat bagi umat yang ingin mempersembahkan lilin. 10Gambar/ relief jalan salib, biasanya dipasang pada dinding-dinding gereja. 11Patung Santo/ Santa pelindung gereja, biasanya diletakkan di depan gereja. Terkadang gambar Santo/ Santa ini diwujudkan dalam lukisan pada dinding kaca di bagian depan gereja. 12Portal atau gerbang, adalah bagian depan gereja yang biasanya terdapat sekat pembatas agar umat yang sedanng mengikuti perayaan liturgi tidak terlihat dari luar. 13Tempat air suci, adalah bejana kecil di kanan dan kiri pintu depan gereja. 14Orgel/ organ, adalah alat musik untuk mengiringi upacara liturgi, biasa ditempatkan di tempat balkon atau di tempat korr dekat altar. 15Gong dan bel, adalah alat musik yang dipakai untuk memberi tanda konsekrasi, untuk menciptakan suasana hening, khusyuk dan penuh perhatian. 16Lonceng atau genta, adalah alat bunyi yang dipasang di menara, digunakan untuk mengundang umat mengadakan ibadat, dan mengiringi ibadat sebagai tanda kegembiraan. 18Bejana permandian, adalah tempat air untuk membaptis, biasanya berada dekat pintu masuk depan gereja. Terkadang bisa berupa kolam. 19Papan pengumuman, adalah tempat untuk menempelkan berita paroki dan pengumuman lain. g. Prinsip pembentukan ruang liturgi Martasudjita, 1998 8-56 1 Prinsip kesatuan tata ruang liturgi haruslah mencerminkan kesatuan umat Allah sebagai tubuh Kristus. Secara praktis hal ini berarti tata ruang Ekaristi harus memungkinkan terjadinya kebersamaan dan kesatuan umat. 2 Prinsip fungsi dan peran serta tata ruang harus memperhatikan aneka fungsi dan tindakan yang dilakukan dalam rangka perayaan liturgis. Tata ruang juga harus memungkinkan partisipasi aktif seluruh umat beriman. 3 Prinsip simbolisme tata ruang liturgi harus mampu membawa umat kepada realitas Ilahi dan martabat agung dari perayaan liturgi. Secara umum, urutan ibadah dalam Gereja Katolik yaitu 1 ritus pembuka, 2 liturgi sabda, 3 liturgi Ekarsiti, 4 ritus penutup. TataCara Beribadah dalam Aama Katolik. Cara beribadah agama Katolik. Ada dua denominasi Kristen yang terkenal di Indonesia, yakni Protestan dan Kristen. Keduanya pun punya penganut yang begitu banyak. Meski sama-sama mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan, namun ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Beradadi Jl. Gereja Theresia No.2, RT.8/RW.4, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Gereja Santa Theresia juga menjadi tempat wisata religi yang bisa Mama kunjungi. Gereja Katolik yang dibangun pada tahun 1933 ini memiliki atap yang tinggi dan tidak memiliki penyangga, sehingga area dalam gereja terasa sangat sejuk. Namun dari bangunan gereja dapat dilihat bahwa jumlah umatnya mencapai ribuan orang. Gereja Kristus Yesus sendiri berdiri pada tahun 2002. Gereja ini beralamat di Jl. Mangga Besar 1 No. 74, Taman Sari, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Bangunan gereja ini tidaklah besar, namun sangat unik. Bentuknya menyerupai bentuk candi. Gerejaitu terbuat dari tiang kayu bulat, dinding dari anyaman tepas, lantai tanah, atap terbuat dari anyaman "rumbia" dan tempat duduk terbuat dari kayu bulat. Pada tahun 1965, gedung gereja ini pindah ke tempat lain yaitu di Suka Ramai (tempat gereja sekarang) yang dibeli dengan swadaya umat dari Bapak J. Haro (alm.), seorang umat Katolik . 3 235 421 120 218 210 353 479

nama lain tempat duduk umat dalam gereja